KPM Pekon Wonodadi Keluhkan Buruknya BPNT Yang Disalurkan Supplier

  • Bagikan

Komponen Bahan Pangan Yang Diterima KPM Pekon Wonodadi Gading Rejo/Foto: Apriansyah

PRINGSEWU, WAKTUINDONESIA – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Pekon Wonodadi Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu mengeluhkan keberadaan supplier (penyalur) komponen bahan bantuan.

Hal itu disebabkan bantuan berupa bahan pangan senilai Rp. 200.000,- tiap bulan memiliki kualitas yang diduga sangat buruk dan jumlah komponen tidak sesuai.

Penulusuran media Waktuindonesia.id, beras bantuan yang disalurkan oleh supplier tidak sesuai dengan pedoman umum (pedum) BPNT karena banyak patahan dan jumlah telur yang diterima KPM yang seharusnya 15 butir hanya diberikan 10 butir.

“Berasnya hancur mas, lihat sendiri barangnya, ini pencairan untuk dua bulan tapi kok telurnya hanya 20 butir,” ujar salah seorang KPM kepada media ini, Jumat 17 Desember 2021.

Tidak hanya itu, dia menambahkan, untuk kacang hijau hanya diberi 1/4 kg padahal biasanya 1/2 kg untuk satu bulan.

“Telurnya cuma 10, kacang hijaunya 1/4, kalau ditotal berapa itu, apalagi berasnya jelek gitu kayak menir,” sesalnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu Titik Puji Lestari saat dikonfirmasi menegaskan, pihaknya akan turun langsung ke Gading Rejo untuk memastikan dugaan pelanggaran yang dilakukan supplier tersebut.

“Tolong minta foto komponennya dan nanti saya akan koordinasi dengan bidang yang membidangi, nanti kami cek lapangan dan kita akan terapkan Permensos nomor 5 tahun 2021 untuk menjamin masyarakat mendapatkan bantuan sesuai dengan aturan,” tegas Titik.

Dirinya menyatakan, jika ditemukan bantuan yang seperti dikeluhkan KPM dia sangat menyayangkan dan akan mengambil tindakan kepada supplier.

“Itu kan bantuan untuk orang-orang yang membutuhkan, seharusnya kualitasnya dijaga, KUBE (E-warong) memiliki wewenang untuk menentukan dari mana bahan pokok didapat,” ujarnya.

BACA JUGA:  Dugaan Mark Up Alat Prokes Pilkakon Bakal Seret Ketua FKWKP?

Sedangkan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) pendamping sembako di Kecamatan Gading Rejo, Ngatmin saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui adanya beras buruk dan jumlah komponen tidak sesuai karena menurutnya karung yang digunakan supplier tebal dan tidak bisa di cek saat dikirim.

“Kalau di Wonodadi itu suppliernya CV Raden Mas Cendikia, saya juga belum kenal dengan pihak mereka, nanti akan saya cek,” ungkapnya.

Jika terbukti adanya bahan pokok yang tidak sesuai pedum Ngatmin menganjurkan KUBE untuk mencari supplier penyedia bahan pangan yang lain.

“Jika benar-benar jelek saya anjurkan minta ganti selama buktinya ada,” pungkasnya. (WII)

  • Bagikan