BALIKBUKIT, WAKTUINDONESIA – Rabat beton di Pemangku (Dusun) Wates Barat, Pekon (Desa) Wates, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang pembangunannya menggunakan anggaran dana desa (ADD) tahun 2020 kini kondisinya banyak ditemui kerusakan.
Meski diketahui pembangunan jalan tersebut baru selesai dikerjakan dalam hitungan bulan, yakni empat bulan yang lalu.
Dari pantauan Waktuindonesia.id, Kamis (1/10/2020), banyak ditemui kerusakan di beberapa titik jalan tersebut, bahkan terlihat ada retakan cukup panjang di bahu jalan yang diduga atas kurangnya kualiatas dan mutu jalan.
Namun, anehnya aparat pekon setempat terkesan menyalahkan warga atas kerusakan jalan tersebut.
Bahkan, pihak pekon meminta warga yang kerap melitas atau menggunakan jalan untuk bertanggung jawab dan memperbaikinya.
Melalui pemangku (Kepala Dusun) meminta kepada salah satu warga untuk bertanggung jawab akan kerusakan jalan lingkungan tersebut. Salah satu warga, Joni yang memang tinggal dan memiliki usaha car audio di wilayah setempat.
Dimana, sehari-hari banyak konsumen atau pelanggan yang datang kerumahnya untuk memasang audio dimobilnya.
Hal itu pun yang menjadi dasar pihak pekon menilai kerusakan salah satunya akibat mobilitas yang cukup tinggi baik yang dilakukan masyarakat setempat dan pelanggan dari usahanya. Alhasil, Joni pun diminta untuk melakukan perperbaiki jalan yang rusak tersebut.
“Iya, pemangku bilang suruh memperbaiki jalan yang rusak didepan rumah ini,” kata Joni saat ditemui di rumah, Kamis (01/10/20).
Dikatakan Joni, atas permintaan pemangku tersebut pihaknya kini telah mempersiapkan material berupa pasir dan semen untuk melakukan perbaikan jalan.
“Saya sudah beli matrial, tinggal menunggu tukang besok mau mulai kerja memperbaiki kerusakan,” ucapnya.
Menurut Joni, pemangku telah berulang kali menyambangi kediamannya mempertanyakan kapan akan mulai melakukan perbaikan jalan. Sebab, pemangku sempat mengatakan bahwa siapapun yang melakukan perusakan jalan diminta untuk memperbaikinya.
“Siapa yang ngerusak, dia yang tanggung jawab,” ucap Joni mengikuti perkataan pemangku kepadanya.
Bahkan, tekanan agar segera memperbaiki bukan hanya ditujukan kepada dirinya. Melaikan, ayahnya kandung yang juga tinggal bersamanya tidak luput dari tekanan aparat pekon tersebut.
“Itu disuruh dibobok dan di cor lagi jalannya. Berapa kali bilang seperti itu ke saya dan ke bapak juga,” terangnya
Sementara Peratin (Kepala Desa) Pekon Wates, Mirwan Atmaja membenarkan bahwa kondisi jalan rabat beton sepanjang kurang lebih 80 meter dengan ketebalan 15 cm baru selesai dikerjakan oleh pihaknya beberapa bulan lalu. Namun, kondisinya kini banyak mengalami kerusak.
Akan tetapi, pihaknya menegaskan bahwa hal itu akibat mobilitas yang cukup tinggi dari masyarakat setempat.
Alasannya masyarakat setempat rata-rata memiliki kendaraan roda empat. Hal itulah yang memicu jalan cepat mengalami kerusakan.
“Di lingkungan situ kan rata-rata masyarakatnya memiliki mobil semua. Selain itu ada yang usaha, seperti Joni buka audio mobil dan ada yang usaha ayam. Banyak mobil dateng kesitu pasang audio tempat Joni,” ucapnya.
Terkait adanya tekanan kepada masyarakat untuk memperbaiki kerusakan jalan tidak dibenarkan oleh pihaknya.
Menurutnya, pihaknya hanya menyarankan masyarakat bila ada inisiatif agar lebih mudah melewati jalan dipersilahkan untuk menambah sisi jalan dengan semen agar tidak tinggi.
“Dipersilahkan masyarakat menambah pada sisi jalannya agar lebih mudah untuk melewatinya,” katanya.
Dikatakan Mirwan, pihaknya dalam waktu dekat yang akan segera memperbaiki jalan tersebut. Hal itu sesuai dengan arahan tim monitoring evaluasi (Monev) dari Dinas Pemerdayaan Masyarakat Pekon (DPMP) Lambar yang sebelumnya melakukan pengecekan ke lokasi. (WII)