Foto: istimewa
PRINGSEWU, WAKTUINDONESIA – Pemkab Pringsewu, Lampung, tampaknya ragu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Way Sekampung di Pekon Bumi Ratu, Kecamatan Pagelaran sesuai jadwal semula, Kamis (17/7/21).
Pasalnya, di hari itu, pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di sejumlah daerah di Jawa dan Bali terhitung sejak 3 Juli – 20 Juli mendatang.
Bukan Jawa-Bali saja, sejumlah kabupaten di Lampung juga telah memberlakukan hal serupa. Termasuk tetangga Pringsewu, Kabupaten Pesawaran.
Wartawan Harian Waktu Lampung mencoba mengonfirmasi sejumlah pejabat di Pringsewu, Selasa (6/7/21).
Sayang, sejumlah pejabat enggan berkomentar.
Diketahui orang nomor satu di Indonesia tersebut direncanakan meresmikan Bendungan Way Sekampung di Pekon Bumi Ratu, Kecamatan Pagelaran pada 17 Juli 2021.
Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan Sekkab Pringsewu, Ihsan Hendrawan mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat lintas sektor untuk menyiapkan kedatangan Persiden Jokowi.
“Ya kami tadi melakukan rapat persiapan internal yang dihadiri seluruh OPD dan para camat, dan Kepala Pekon Bumi Ratu,” kata Ihsan Hendrawan, Senin (14/6).
Meskipun sampai saat ini belum ada surat resmi dari Staff Kepresidenan yang ditujukan ke Pemkab Pringsewu tapi pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan.
“Tapi kami pemerintah daerah sudah bersiap-siap karena informasi dari sekda, rencananya Jokowi akan datang tanggal 17 ini,” ucap dia.
Dikutip dari halaman kementri PUPR, Bendungan Way Sekampung memiliki kapasitas tampung 68 juta meter kubik per detik yang akan dimanfaatkan untuk penyediaan air irigasi sebesar 55,373 hektar.
Selain itu, air irigasi untuk ekstensifikasi berupa pengembangan daerah irigasi rumbia extension dengan potensi luas 17.334 hektar.
Manfaat lain Bendungan Way Sekampung adalah sebagai penyedia air baku sebesar 2.482 liter per detik untuk Kota Bandar Lampung, Branti, Kota Metro.
Kemudian, mereduksi banjir sebesar 185 meter kubik per detik dan berpotensi sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 5,4 megawatt (MW).
Konstruksi Bendungan Way Sekampung terbagi menjadi empat paket, yaitu paket satu dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk dengan PT Ashfri dengan nilai kontrak Rp923 miliar.
Kemudian, paket dua dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp863,8 miliar.
Sedangkan untuk paket 3 dikerjakan PT PP (Persero) Tbk dan PT Ashfri dengan nilai kontrak Rp 152,8 miliar, serta paket empat dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk senilai Rp135 miliar.
Sebelumnya, bendungan itu ditinjau Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Ma’ruf Amin, Senin (22/3/21).
Agenda ke salah satu proyek strategis nasional tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja orang nomor dua di Indonesia tersebut ke Provinsi Lampung.
Sebelumnya, Wapres juga berkenan meninjau kegiatan vaksinasi di lingkungan Pemprov Lampung.
Saat itu, kedatangan Wapres didampingi pejabat Kementerian PUPR dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi disambut dan diterima Bupati Sujadi Sadad dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung serta pejabat PT. PP dan PT. Waskita Karya selaku pelaksana proyek pembangunan Bendungan Way Sekampung.
Kala itu, Bupati Sujadi mengatakan kendati Pringsewu tidak mendapatkan manfaat secara langsung keberadaan irigasi untuk pertanian, tapi daerah itu mendapatkan manfaat dari air baku untuk kebutuhan pariwisata.
“Sedangkan, untuk irigasi pertanian, nantinya setelah melalui kajian-kajian yang komprehensif, akan dibuat bendungan-bendungan kecil untuk mengairi areal pertanian di Pringsewu,” pungkas Sujadi seusai mendampingi kunjungan kerja Wapres Ma’ruf.
(rul/esa)